Belum lama ini .Feast menciptakan video musik dengan judul lagu “O, Tuan” (pada 24/3/2025) di channel Youtubenya. Lagu .Feast-O, Tuan bagian dari album yang berjudul Membangun dan Menghancurkan yang dirilis pada Agustus 2024. Album ini berisi gambaran yang mendalam tentang emosional sosial manusia dan pengalaman sosial. Dari lagu ini bercerita bagaimana manusia mengalami ketakutan akan kematian. Lagu ini menarik perhatian karena makna lirik yang disampaikan dalam lagu ini. Band rock ini beranggotakan Daniel Baskara Putra, Adnan Satyanugraha Putra, Dicky Renanda Putra, dan Fadli Fikriawan Wibowo.
Dalam video musiknya, bercerita tentang kesedihan seorang anak terhadap sakaratul maut ibunya. Anak ini berusaha untuk menghalau malaikat yang ingin mengambil nyawa ibunya. Namun, itu sia-sia, malaikat tetap mengambil nyawa ibunya. Untuk itu, anak ini harus ikhlas dan kuat untuk menerima takdir dan melanjutkan kehidupan sekarang, walaupun masih teringat ibunya diambil nyawanya untuk selama-lamanya. Hal ini dibuktikan, seorang anak dengan ikhlas mendatangi pemakaman ibunya yang ditemani malaikat yang mencabut nyawa ibunya.
Makna lagu .Feast-O, Tuan
Lagu ini bercerita tentang waktu dan kematian. Hal ini mengingat kembali bahwa semua di dunia ini hanya sementara. Hal itu tertulis dalam lirik lagunya “bunga akan layu dan rumput akan mengering“. Waktu ini sebagai peringatan sehingga muncul rasa cemas akan kematian. Waktu yang dimaksud adalah bukan sekedar tua tetapi kehilangan.
Selain waktu, lagu ini juga menggambarkan kematian. Hal ini tertulis dalam lirik lagunya “O Tuan, wahai kematian“. Dalam video musiknya terdapat seorang anak mencoba negosiasi dengan kematian (malaikat pencabut nyawa). Namun, pada akhirnya anak ini pasrah dan mengikhlaskan ibunya hal ini tertulis dalam liriknya “Ku tak bisa melawan jamah perhentian“. Untuk itu, kita harus siap untuk menghadapi kematian kapanpun dan dimanapun.